Sumatera Barat mempunyai destinasi wisata yang makin cantik di malam hari. Keberadaan lampu-lampu hias yang ditata apik dan kreatif menambah syahdunya jalan-jalan di ranah minang di malam hari. Bahkan tak sedikit pengunjung yang sengaja datang malam hari karena alasan lebih cantik saat difoto.
Meskipun sumatera barat (minangkabau) seringkali dipersepsikan masih sangat kaku dan rigid memegang adat istiadat. Banyak yang menganggap sumatera barat di alam hari akan sangat lengang karena orang-orangnya dianggap tabu, jika masih berkeliaran di malam hari.
Toh ternyata tidak demikian, minangkabau adalah suku bangsa yang terbuka terhadap perubahan dan kemajuan. Buktinya, banyak tempat wisata malam di minangkabau yang ramai oleh keluarga dan muda-mudi. Bagi anda yang terdampar ke sumatera barat di malam hari, tidak ada salahnya mengunjungi spot wisata malam yang sangat instagramable dan selfie-able ini.
Jam Gadang – Bukittinggi
Bukittinggi dengan keindahan Jam Gadangnya masih menjadi magnet yang begitu besar bagi para wisatawan. Taman pelataran yang cantik serta dikelilingi penjual cemilan dan makanan kecil ini menjadikan Jam Gadang berada di urutan pertama sebagai tempat wisata sumbar tercanti di malam hari.

Tambahan lampu sorot berwarna warni dan lampu hias kecil menjadikan jam setinggi 26 meter ini makin terlihat cantik dan mewah. Banyak muda mudi Bukittinggi hingga wisatawan luar kota yang menyempatkan beristirahan di taman Jam Gadang, ataupun untuk foto-foto bersama keluarga dan orang tersayang.
Apalagi sejak 2019 silam, Taman Jam Gadang dirombak sedemikian rupa. Benar-benar berbeda. Ditambah dengan adanya air mancur dan lampu-lampu tembak warna warni. Menambah keelokan taman yang setiap malam minggu menambahkan agenda penampilan kesenian dan kebudayaan Minang. Sungguh spot yang pas sekali untuk hangout malam hari.
Kelok 9 – Payakumbuh
Kelok sembilan (9) dahulunya menjadi momok bagi pengguna jalan raya lintas sumbar-riau. Medan yang berbukit-bukit dan berkelok kelok ini sudah banyak memakan korban. Jalanan yang kecil dan licin membuat banyak pengendara yang kurang berhati-hati terperosok ke lembah curam di bawahnya.

Namun lihatlah wajah baru keok 9 saat ini, sangat cantik dan apik. Jalan layang yang diinisiasi oleh presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2003 ini diselesaikan 10 tahun kemudian. Pada tahun 2013, jalan layang ini resmi dibuka, adalah Susilo Bambang Yudhoyono, selaku presiden Republik Indonesia masa itu yang memotong pita peresmian. Hingga kini, jalan layang yang berada di jalan lintas Sumbar Riau itu menjadi rest area paling rama disinggahi.
Jembatan Siti Nurbaya – Padang
Setelah Bukittinggi dan Payakumbuh, sekarang kita beranjak ke Kota Padang, Ibu Kota provinsi Sumatera Barat. Salah satu objek wisata malam hari yang paling populer di kota Padang adalah Jembatang Siti Nurbaya. Dengan kerlap kerlip lampu malam membuat Jembatan satu ini makin terlihat cantik dan romantis. Wajar saja banyak muda mudi dan keluarga yang jalan-jalan malam ke sini. Sambil menikmati aneka jajanan seperti jangung rebu, kacang rebus, sate dll.

Jembatan sepanjang 156 meter ini konon dinamakan demikian sebagai pengingat Kisah Kasih tak Sampai – SIti Nurbaya. Memang, jembatan yang berada di atas sungai Batang Arau ini dibuat untuk menghubungkan kota Padang, sekaligus akses ke Gunung Padang, tempat dimana konon Sitti Nurbaya dan Syamsul Bahri dimakamkan.
Monumen Merpati Perdamaian – Padang
Meskipun terbilang baru, Monumen merpati perdamaian ini sukses memikat hati banyak orang. Monumen setinggi 8 meter ini diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2016 dan langsung menjadi pusat kegiatan masyarakat. Salah satunya menjadi pusat kegiatan Tour de Singkarak dan Festival Siti Nurbaya.

Monumen berbentuk origami burung merpati ini merupakan bagian dari latihan Maritim Angkatan laut. Pada 2016 silam, Sumatera Barat ambil bagian sebagai tuan rumah Multilateral Naval Exercise Komodo. Acara militer angkatan laut antar negara itu memberikan kenang-kenagan sebuah monumen merpati perdamaian kepada masyarakat Minangkabau.
Mesjid Raya Sumatera Barat – Padang
Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di Minangkabau, dengan luas kawasan mencapai 4 hektar. Masjid ini sudah lama dicita-citakan. Pelatakan batu pertama kala itu oleh Gubernur Gamawan Fauzi pada tahun 2007. Namun akibat gempa 2009, pembangunannya sementara dihentikan.

Mesjid tiga lantai ini memiliki desain arsitektur yang sangat unik dan kental dengan Budaya Minangkabau. Bagian atap dibuat tidak berbentuk kubah masjid pada umumnya (dome), tapi berbentuk menyerupai gonjong yang meruncing di empat sisi. Aneka ukiran khas minang juga menghiasi bagian dinding dan tiang masjid.
Masjid yang memiliki konstruksi aman terhadap gempa ini cocoklah menjadi tujuan akhir wisata malam hari di Sumatera Barat. Jangan lupa untuk menunaikan sholat, jangan datang hanya untuk berfoto ria 😀 Please Welcome and Enjoy Minangkabau!