Orang Padang Pandai Berdagang. Pameo ini nampaknya sangat lekat dengan suku Minang. Meskipun yang disebutkan adalah ‘orang padang’, namun yang dimaksudkan bukan masyarakat kota padang, tapi ungkapan untuk semua perantau minang.
Salah satu bisnis yang sangat akrab dengan orang minang adalah bisnis rumah makan padang. Nasi padang dengan kuah gulai beraroma rempah yang kuat dan pedas, belum lagi ditambah dengan sepotong rendang ataupun dendeng. Sangat menggoda selera. Wajar saja masakan padang menjadi favorit banyak orang.
Banyak brand rumah makan padang yang terkenal seperti Rumah Makan Sederhana dan Sederhana Bintaro, Tapi tak banyak yang tahu siapa pemilik bisnis franchise rumah makan tersebut. Berikut pengusaha minang yang sukses dengan bisnis ‘Francise’ Rumah Makan Padang.
Bustaman – RM Sederhana

Bustaman memulai bisnis ini pertama kali di Bendungan Hilir, Jakarta pada tahun 1970-an. Pengusaha asal Lintau, Tanah Datar ini awalnya berjualan di kaki lima. Setelah melewati jatuh bangun, sekarang Restoran Sederhana ini sudah memiliki 100 cabang di Indonesia.
Rumah makan Sederhana menempati sebagai jaringan franchise terbesar sebagai rumah makan padang. Cabangnya tersebar hingga ke papua, Singapura dan Malaysia.
Djamilius Djamil – RM Sederhana Bintaro

DJamilius Djamil mendirikan RM Sederhana Bintaro sejak 2004 silam. Sampai sekarang sudah ada lebih dari 28 cabang rumah makan ini tersebar di Jakarta, Bandung, Medan dan Semarang. Rumah Makan dengan logo ‘SB’ ini memang merupakan pecahan dari rumah makan Sederhana (SA). Setelah terlibat konflik dan sengkerta merek dagang, kedua pengusaha yang masih kerabat ini akhirnya bisa legowo dengan keputusan Pengadilan Niaga Jakarta yang menetapkan bahwa merek dagang ‘Sederhana’ adalah milik Bustaman.
Mohammad Nor Datuak Marajo – RM Simpang Raya

Bersama adiknya Noersal Z Bagindo, Datuak Marajo memulai bisnis dengan merek dagang Simpang Raya di Kota Wisata, Bukittinggi. Ekspansi pertama kali terjadi pada tahun 1976. Saat itu dibuka cabang RM Simpang Raya di Cipanas. Kemudian menyusul ke Jakarta, Bandung, dan Bogor. Saat ini sudah ada lebih dari 30 cabang RM Simpang raya.
H Usmar & H Sabirin – RM Pagi Sore

Dua pengusaha asal bukittinggi ini memulai bisnis rumah makan di Palembang. Baru pada tahun 2006 memulai ekspansi bisnis ke Jakarta, tepatnya di Rawamangun dan Cempaka Putih. Saat ini sudah ada banyak cabang RM Pagi Sore, tak hanya palembang dan Jakarta, tetapi juga Jambi, Bangka, kayu agung dan sungai lilin.
RM Sari Bundo

Meskipun jaringannya tidak seluas rumah makan sederhana maupun simpang raya. Rumah makan yang berdiri sejak 1967 ini memiliki keunikan tersendiri. Letaknya yang strategis berdekatan dengan Istana negara, menjadikan rumah makan ini menjadi favorit banyak tokoh pejabat, menteri, bahkan termasuk presiden ketiga republik Indonesia, Bapak Habibie.