Pandai Sikek adalah wajah Sumatera Barat. Pasalnya hasil kerajinan songketnya merupakan pakaian yang wajib dikenakan oleh para Bundo Kanduang setiapkali menghadiri acara adat, acara formal seperti penyambutan tamu, hingga tak jarang kain tenunan dari benang emas ini hadir di acara wisuda gadis-gadis minang.
Tenunan songket adalah salah satu produk kerajinan yang khas dari Pandai Sikek. Perpaduan seni dan filosofi budaya ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun. Budaya yang tak lekang oleh zaman itupun sekarang masih berkembang, tak hanya dari segi motif tapi juga perpaduan warna.
Selain songket, ada satu lagi hasil kerajinan yang juga sangat khas dari Pandai Sikek, yaitu ukiran. Ukiran kayu berbagai macam motif dan pola ini biasanya digunakan sebagai hiasan pada dinding-dinding rumah gadang. Selain itu, juga ada produk lain seperti mimbar masjid, kotak perhiasan bahkan hingga souvenir yang memadukan kayu ukiran dengan hiasan kain songket.
Profil Pandai Sikek
Pandai Sikek terletak di lereng gunung Singgalang. Nagari ini terletak di antara Kota Padang Panjang dan Bukitinggi. Letaknya yang ditengah-tengah sehingga daerah kecil yang berbatasan langsung dengan kabupaten agam ini seringkali dianggap bagian dari dua kota tersebut.
Tak hanya itu, daerah ini merupakan jalur arteri penghubung Padang Panjang dan Bukittinggi. Jalur alternatif ini sebagai pengurai kemacetan di jalan lintas tersebut. Terutama pada musim lebaran, maupun hari Senin, saat hari pakan pasar Koto Baru.
Tempat Wisata di Pandai Sikek
Selain sebagai tujuan wisata budaya (songket & ukiran), Pandai Sikek juga menyimpan potensi pariwisata yang tidak kalah cantik.
- Singgalang & Talago Dewi
Pandai Sikek adalah pintu masuk utama ke gunung Singgalang. Ada ribuan pendaki gunung yang terregistrasi disini setiap tahunnya.
Gunung setinggi 2877 mdpl ini berada persis di seberang gunung Marapi. Pendakian selama 5 jam (normal) itu menjanjikan pemandangan yang sangat cantik. Salah satu spot favorit pendaki adalah hutan lumut yang mengingatkan siapapu pada film Lord of The Rings

Hutan lumut hanyalah bonus dari pendakian gunung Singgalang. Sedangkan hadiahnya adalah Telaga Dewi. Cekungan besar itu dahulunya adalah kawah gunung Singgalang. Setelah gunung tersebut tidka lagi aktif, cekungan tersebut terisi air sehingga menjadi sebuah telaga.
Para pendaki biasanya berkemah disekitaran telaga tersebut, bahkan pada musim 17 Agustus tiba mereka melakukan upacara bendera di tepian telaga ini sebagai peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Puncak pendakian biasanya terjadi pada hari libur, setelah lebaran idul fitri, tahun baru dan menjelang 17 Agustus. Waktu yang disarankan untuk mendaki adalah pada musim panas (kemarau). Karena pada musim hujan tiba jalur pendakian akan semakin licin serta banyak pacet.
- Air Terjun Sarasah Lohong
Bagi anda yang tidak begitu suka mendaki gunung, ataupun tidak memiliki banyak waktu, silahkan datang ke air terjun Sarasah Lohong.
Air terjun ini terletak tidak jauh dari tower Singgalang, sekitar 4 km dari pos lapor Singgalang. Anda bisa menempuh perjalanan dengan kendaraan hingga tower, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit.

Air terjun ini merupakan air terjun musiman, saat musim kemarau tiba airnya kecil bahkan nyaris kering. Untuk itu sebaiknya anda datang pada musim-musi hujan pada bulan Oktober hingga April.
Selain destinasi tersebut masih ada tempat yang wajib anda kunjungi, yaitu kebun strawberry dan jeruk madu. Perkebunan ini memperbolehkan anda untuk memetik langsung buah segar tersebut dari batangnya. Anda bisa membelinya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.