Berbicara tentang minangkabau tidak ada habisnya. Akan ada banyak hal yang bisa dibahas. Ada banyak hal yang bisa dipelajari. Ada banyak aspek yang bisa didiskusikan. Dengan sudut pandang wisata, budaya, sosial, budaya, historis, dll.
Untuk itu, berikut kami berikan panduan singkat untuk mempelajari banyak hal tentang suku yang menganut paham matrelinial terbesar ini.
1. Asal Usul Minangkabau
Setidaknya ada teori mengenai asal usul orang minangkabau, yaitu menurut Tambo Minangkabau (naskah tertulis) dan pembuktiannya dibandingkan dengan berupa catatan sejarah.
Mulai dari cerita adu kerbau hingga diskusi pendapat para ahli-ahli sejarah. Membandingkan dengan bukti sejarah lain yang bisa saja beririsan dengan sejarah minangkabau.
2. Batas Wilayah Minangkabau
Batas wilayah minangkabau dahulunya mencakup sebagian besar wilayah sumatera bagian tengah. Wilayahnya mencakup Provinsi Sumatera Barat dan sebagian wilayah Provinsi Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jambi & Bengkulu. Bahkan pengaruh minangkabau sampai ke Negara Malaysia.
Hal ini bisa kita ketahui baik melalui tambo, berupa petatah-petitih, dan penggambaran batas wilayah minangkabau secara geografis.
3. Wilayah Minangkabau
Secara umum wilayah minangkabau terdiri atas 3 kelompok. Yaitu, Wilayah Darek, Wilayah Rantau dan Wilayah Pesisir.
Orang minang awalnya menempati area sekitar gunung marapi. Daerah asal ini dikenal dengan istilah ‘Luhak nan Tigo’ Yaitu Luhak (Kabupaten) Tanah Datar, Luhak Agam dan Luhak Lima Puluh Kota. Kawasan ini juga dikenal dengan istilah ‘Darek’ (Daratan). Kemudian secara perlahan mereka melakukan ekspansi ke wilayah sekitarnya. Wilayah itu kemudian dikenal dengan daerah rantau.
Wilayah rantau minang tak hanya melewati batas Provinsi Sumatera Barat. Namun juga melewati batas negara, hingga ke negeri sembilan malaysia.
Selain wilayah darek dan rantau, ada wilayah ketiga yaitu wilayah pesisir. Yaitu daerah yang berbatasan langsung dengan pinggir laut. Seperti wilayah Pariaman, Pesisir Selatan.
4. Orang Minangkabau
Orang minang mempercayai bahwa mereka adalah keturunan dari Alexander The Great. Pengelana mahsyur dari Masedonia. Garis keturunan nenek moyang orang minang adalah satu dari tiga anak Alexander. Yaitu, Sultan Maharajo Alif, Sultan Maharajo Dipang, Sultan Maharajo Dirajo.
Sebagai salah satu penganut sistem matrelineal terbesar. Orang minang mewarisi suku dari garis keturunan ibunya. Suku-suku yang ada di minang, merupakan turunan dari 2 sistem kelarasan utama di Minangkabau. Kelarasan Bodi Chaniago dan Kelarasan Koto Piliang.
Syarat menjadi orang minang ada 2. Syarat pertama adalah lahir dari seorang ibu berdarah minang. Karena suku diwariskan memalui darah ibu. Syarat kedua adalah beragama islam. Sesuai dengan pepatah “Adat Basandi Syarak. Syarak Basandi Kitabullah”.
5. Bahasa Minangkabau
Bahasa yang digunakan secara umum adalah bahasa minang. Bahasa ini merupakan serapan dari bahasa melayu, bahasa indonesia, dengan sedikit campuran bahasa arab dan bahasa daerah di sekitar sumatera tengah.
Meskipun dalam praktiknya, bebrapa daerah di minangkabau memiliki dialek masing-masing. Misalnya dialek di Padang Kota, tentunya berbeda dengan daerah Pariaman, ataupun daerah Bukittinggi dan Payakumbuh.
6. Budaya Minangkabau
Sebagai bangsa yang berdaya cipta tentunya melahirkan banyak aspek-aspek budaya yang khas minangkabau. Mulai dari adat istiadat, Makanan, Hasil Karya Seni, Arsitektural, Olahraga, hingga setiap aspek kehidupan sosial di masyarakat.
7. Pariwisata di Minangkabau
Ada ratusan tujuan wisata di Sumatera Barat. Bahkan bisa dibilang wisata apa saja ada. Mulai dari objek wisatanya alamnya yang elok memesona. Ada wisata kuliner khas minang, ada wisata etnik & budaya, ada wisata religi, ada wisata sejarah. Hingga tujuan wisata kekinian di Sumatera Barat.
8. Event Tahunan
Dampak dari berkembangnya pariwisata di Sumatera Barat adalah maraknya promosi pariwisata. Masing-masing daerah berlomba menyajikan event wisata tahunan. Baik kelas lokal, nasional maupun internasional.
Ada tour de Singkarak (TDS), ada parade songket internasional (SISCa)di Sawahlunto, ada Pacu Jawi di Tanah datar, Ada Parade Tabuik di Padiaman, dan masih banyak lagi.