Pantai Gandoriah dan Kaba Anggun nan Tongga
Pantai Gandoriah dan Kaba Anggun nan Tongga. Scr: Arasynews.com

Kisah Cinta ‘Anggun Nan Tongga’ dan Puti Gandoriah

Posted on

Wisata ke Pariaman akan sangat kurang tanpa dua hal. Yang pertama adalah Pantai Gandoriah, yang kedua adalah hunting jajanan khas pariaman, yaitu sala lauak. Makanan ringan yang gurih krispi yang sudah menjadi ciri khas masyarakat lokal di sana. Bahkan menambah list jajanan khas minang yang wajib anda coba.

Gandoriah lebih dikenal sebagai nama objek wisata di Pariaman. Hamparan pantai cantik dengan deretan pulau-pulau kecil di lepas pantai. Hal yang pertama kali teringat dalam pikiran orang ketika mendengar Gandoriah adalah nama pantai cantik nan eksotis. Pantai dengan view cantik ini juga semakin tersohor dengan event budaya tahunan tabuik.

Tak banyak yang tahu kisah asal muasal pantai Gandoriah. Kisah yang dituturkan lewat cerita kaba ini memang sudah jarang didengar dan diceritakan. Sehingga wajar saja banyak yang tidak tahu kisah cinta tragis antar Puti Gandoriah dan Anggun nan Tongga.

Sinopsis Kaba Anggun nan Tongga

Anggun nan tongga, lahir di kampung dalam Pariaman. Ibunya meninggal saat melahirkan bujangnya tersebut. Sehingga kemudian, nan tongga dibesarkan oleh saudara ibunya suto suri.

Suto suri memiliki anak perempuan seumuran dengan Nan Tongga bernama Puti Gandoriah. Keduanya tumbuh bersama. nan tongga tumbuh menjadi pemuda yang tangguh, tampan dan pandai agama. Sedangkan Gandoriah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.

Adat bagi seorang pendekar adalah bertaji di Gelanggang. Satu kali, nan tongga bermain di gelanggang. Ia ingin menguji ilmu dan pengajaran yang ia dapat. Ia berhasil mengalahkan Nangkodo baha. Namun tanpa ia sadari, saat ia asyik bermain, ia telah dikelabuhi anak buah Nangkodo Baha yang menawan 3 mamak Nan Tongga.

Pergilah ia berlayar. Ikut bersamanya Bujang Salamaik, dan Malin Cik Ameh. Sebelum ia berlayar, ia meminta ijin kepada kekasihnya Puti Gandoriah, Ia menyisaratkan akan memminang Gandoriah sepulang menyelamatkan ketiga mamaknya tersebut.

Sebelum berlayar, Gandoriah meminta untuk dibawakan 120 jenis hewan langka, termasuk didalamnya nuri yang bisa berbicara. Permintaan itupun diaminkan oleh nan tongga.

Di Pulau Binuang Sati, ia berhasil menemukan salah satu mamaknya. Setelah perkelahian demi perkelahian dengan anak buah Nangkodo Baha. Kemudian ia menyuruh Malin Cik Ameh membawa mamaknya pulang ke Pariaman, sedang ia dengan Bujang Salamaik akan melanjutkan mencari 2 orang mamak lagi yang masih ditawan.

Malin Cik Ameh membawa pesan untuk Puti Gandoriah. Namun karena terpesona akan kecantikan Puti tersebut, kemudian ia berbohong dengan mengatakan bahwa Nan Tongga tertangkap Nangkodo Baha dan dibawa berlayar jauh. Hal itu ia lakukan agar ia bisa menikahi Puti Bungsu. Namun Puti Bungsu menolak mentah-mentah.

Sementara itu Nan tongga menemukan salah satu mamaknya di Tanau. Kabar gembira untuk Nan Tongga, selain ia menemukan mamak. Ia menemuan burung nuri yang bisa berbicara, milik anak mamaknya, Putri Andami Sutan. Namun Puti itu hanya akan memberikan burung tersebut jika nan tongga mau menikah dengannya. Nan Tongga pun menyetujui.

Makin hari, nan tongga dan puti gandoriah makin sakit menahan rindu. Kemudian keduanya berniat untuk bertemu kembali. Nan Tongga kemudian meninggalkan istrinya Puti Andami yang kala itu tengah hamil. Kabar tentang nan tongga pun akhirnya sampai di telinga Puti Gandoriah lewat perantara burung nuri yang bisa bicara.

Namun sayang, setelah kemudianya dapat bertemu. Mereka harus menerima kenyataan bahwa keduanya tidak bisa menikah. Karena keduanya adalah saudara sepersusuan. Mereka tidak akan pernah bisa menjadi kekasih di dunia untuk selamanya. Mereka hanya bisa bisa menjadi jodoh di akhirat.

Kemudian keduanya lari dan menghilang, Bujang Salamaik yang mengejar mereka melihat bahwa keduanya lari ke laut dan naik ke langit.

Kisah kaba ini kemudain dilekatkan pada nama pantai di wilayah pariaman, Pantai Gandoriah. Untuk menjadi pengingat, pemerintah setempat membangun hotel di pantai tersebut dengan nama Nan Tongga. Sehingga memudahkan orang orang yang pergi wisata ke sana untuk mencerna cerita cinta tersebut.

Comments

comments

Gravatar Image
Perantau minang yang selalu 'rindu' kampung halaman. Tertarik dengan semua jenis kesenian minang, tari, musik, teater dll